Perayaan yang laksanakan di Gedung Serba Guna Pemprovsu, Jalan Pancing, Medan, Sumatera Utara itu dihadiri ribuan kader Partai Gerindra dan organisasi sayap, serta simpatisan.
Sebelum acara perayaan, diawali dengan acara pelantikan Pengurus Daerah (PD) Gekira Sumut, organisasi sayap Gerindra oleh Ketua Dewan Pembina (KDP) Hashim Djojohadikusumo didampingi Sekjen Nikson Silalahi.
Dalam kebaktian Natal dihadiri ribuan orang umat Kristiani dan ratusan pendeta dari berbagai denominasi.
Selesai acara kebaktian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya menyerukan seluruh umat beragama menjaga persatuan dan kesatuan.
Prabowo mengatakan Indonesia diberi berkah menjadi bangsa majemuk, dengan beragam suku, ras dan agama.
Acara tersebut dihadiri ribuan kader dari lintas suku dan agama, umat Kristiani, serta simpatisan Partai Gerindra.
“Kita keluarga besar yang tak boleh dipecah belah atau diadu domba,” katanya.

“Saya ucapkan kepada saudara-saudara Kristiani, selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” lanjutnya.
Prabowo juga mengatakan perlunya melihat ke belakang di awal tahun ini, saat Indonesia bersama negara-negara lain selama tiga tahun mengalami ancaman yang dahsyat.
“Bencana pandemi yang menghambat pembangunan ekonomi. Tapi kita bersyukur bahwa kita sebagai bangsa telah mampu menghadapi masalah tersebut dengan cukup berhasil,” katanya.
Namun, Prabowo mengingatkan bahwa tetap harus waspada ke depan.
“Itu pesan Presiden Joko Widodo, kita harus tetap berjaga seandainya ada gelombang wabah lagi masa mendatang,” ujar dia.
Dia yakin bangsa Indonesia kalau bersatu, rukun dan kompak bisa mengatasi segala masalah.
“Saya telah mempelajari sejarah kebangkitan serta keruntuhan negara-negara lain. Ternyata karena elitnya tidak bersatu, pemimpinnya tidak kompak,” ungkapnya pada acara yang turut dihadiri Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu itu.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Ketum Prabowo mengajak ribuan massa yang hadir untuk menyanyikan bersama lagu Sio Mama, sebuah lagu untuk menghormati yang merupakan kesukaan Prabowo seperti Sio Mama, lagu untuk menghormati seorang Ibu yang melahirkan kita.
“Saudara-saudara kita berada di sini karena Ibu kita. Kita harus selalu menghormati Ibu kita. Jadi saya mengajak kita bernyanyi untuk menghormati Ibu kita semua dimana pun berada yaitu Sio Mama,” kata Prabowo sambal meminta kader-kader Partai Gerindra naik ke panggung menemaninya bernyanyi.
Selesai acara kebaktian dan pidato Ketum Prabowo, acara ditutup dengan pertunjukan seni hiburan menampilkan lagu, tari dan atraksi budaya dari berbagai daerah Indonesia. [Red]
